10 December 2020 Blog

GP Ansor-Aice Bagikan Masker, Bupati Batang: Perkuat Ketahanan Pangan di Masa Pandemi

Bagikan

Bupati Batang H. Wihaji S.Ag., MPd., mengapresiasi gerakan kemanusiaan berupa pembagian 5 juta masker yang dilakukan oleh Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan Aice Group bagi berbagai kelompok masyarakat yang rentan tertular virus Covid-19 di wilayahnya, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Ia menilai sektor pertanian sebagai sumber utama ketahanan pangan perlu dijaga semua pihak secara serius.

Ia menambahkan, kolektifitas dalam gerakan pentahelix dari Pemerintah Pusat melalui Kantor Staf Presiden (KSP) dan Pemerintah Daerah yang berbasis komunitas dengan menitikberatkan kepada peran dari organisasi dan tokoh di masyarakat, akademisi, dan dukungan swasta, serta komunikasi yang efektif melalui media massa menjadi kunci penting dalam mencegah perburukan pandemi.

Optimisme Wihaji tersebut disampaikan dalam kesempatan seri kegiatan distribusi 5 juta masker medis di 20 kota Indonesia yang sedang berada di wilayahnya, di Taman Hiburan Rakyat (THR) Kramat, Batang, Jawa Tengah pada Kamis (3/12) ini.

“Pemkab Batang memberikan apresiasi tinggi pada misi kemanusiaan GP Ansor dan Aice Group di hari ini. Insya Allah dengan kolektifitas yang dirintis KSP, GP Ansor dan Aice di 20 kota pandemi akan mampu kita lawan. Bagi Batang, fokus menjaga produktifitas sektor pertanian yang tetap tinggi menjadi sangat strategis bagi ketahanan pangan di Jawa Tengah maupun nasional,” jelas Wihaji.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor Koordinator Wilayah Jawa Tengah – Yogyakarta Mujiburrohman mengatakan bahwa gerakan kemanusiaan yang diinisiasi olehnya bersama Aice Group dan KSP dimaksudkan menjadi solusi sekaligus inspirasi buat semua anak bangsa.

Gus Mujib menjelaskan bahwa gerakan pentahelix ini diniatkan menyasar kepada masyarakat akar rumput yang paling rentan terjangkit virus mematikan ini. GP Ansor dan Aice Group mendistribusikan tak kurang dari 150 ribu masker medis Shield yang diproduksi oleh produsen es krim Aice kepada masyarakat luas.

Sasaran utamanya adalah masyarakat akar rumput yang memang selama ini rentan tertular karena berbagai faktor. Akses ekonomi dan pasokan masker medis berkualitas tinggi yang terbatas dalam menghadapi bahaya droplet mengandung virus, ditambahi dengan aktifitas kehidupan sehari-hari di masyarakat bawah yang makin tinggi paska usainya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) beberapa waktu lalu menjadi dua faktor utamanya.

Gus Mujib menilai kombinasi antara ketersediaan masker medis berkualitas tinggi, edukasi publik, dan langkah pengawasan dan kedisiplinan dari semua pihak akan menyelamatkan masyarakat grass root terinfeksi virus.

“Semua pihak di Batang dan Indonesia secara umum perlu menegakkan protokol pemakaian masker medis berkualitas. Pengabaian kedisiplinan bermasker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan, memberikan resiko besar bagi ketahanan pangan dan juga keselamatan jiwa. Yang jelas, keselamatan dan kesehatan rakyat dari ancaman virus jahat ini adalah prioritas,” jelas Gus Mujib.

Sumber: Suara Merdeka


Berita Lainnya