13 April 2021 Blog

Kolaborasi Aice, GP Ansor dan KSP, Penggali Kubur Juga Dapat Bantuan Masker

Bagikan

Kota Manado di Sulawesi Utara, menjadi daerah ke-20 di Indonesia yang disambangi misi kemanusiaan pembagian 5 juta masker yang merupakan kolaborasi antara produsen es krim Aice, GP Ansor dan Kantor Staf Presiden (KSP), yang telah dilaksanakan sejak pandemi COVID-19 terjadi pada tahun 2020 lalu.

Manado menjadi kota terakhir, setelah sebelumnya pembagian masker ini telah dilaksanakan di Jakarta, Bogor, Cirebon, Bandung, Rembang, Semarang, Batang, Surabaya, Ambon, Palembang, Medan, Batam, Yogyakarta, Malang, Lumajang, Denpasar, Makassar, Lampung dan di Banjarmasin.

Adapun target penyaluran masker ini adalah menjangkau lapisan masyarakat terbawah yang rentan penularan COVID-19. Untuk itu, para penggali kubur, pelajar dan mahasiswa, pedagang, petugas sampah serta institusi keagamaan menjadi target utama penyaluran masker medis Shield ini.

Juru Bicara sekaligus Brand Manager Aice Group Sylvana menyatakan, gerakan donasi masker dan distribusi vitamin ini adalah cara untuk mencegah eskalasi pandemi yang difokuskan diri ke kalangan masyarakat bawah yang selama ini paling sulit mendapatkan masker medis berkualitas.

“Bersama dengan kawan-kawan Ansor, pemuda gereja, dan pemuka seluruh agama kami berusaha sekuat tenaga menjangkau lapisan masyarakat terbawah yang rentan penularan. Petugas medis, dokter, perawat, petugas sampah, penggali kubur, pedagang, institusi keagamaan, pelajar sekolah dan mahasiswa menjadi target kami untuk menerima masker medis Shield ini,” ujar Sylvana.

Sylvana menambahkan, sedari awal Aice meyakini masyarakat membutuhkan dukungan dan kerjasama yang riil dalam gerakan melawan pandemi. Aice sendiri membangun fondasi gerakan ini melalui kombinasi pendekatan psikologis dan kecukupan logistik.

Bahkan, sejak tahun 2020 lalu, Aice Group bersama GP Ansor juga melakukan kampanye dukungan moril dan penguatan psikologis kalangan tenaga kesehatan. Dua lembaga ini membagikan tak kurang dari satu juta es krim Aice ke belasan rumah sakit penangan COVID-19.

“Kampanye 5 juta masker ini adalah upaya Aice Group dalam menjaga keselamatan masyarakat Indonesia. Bukan hanya di soal kerentanan penularan dalam aktivitas masyarakat sehari-hari, gerakan ini juga ikut mendistribusikan masker medis ke berbagai momen bencana alam yang terjadi," ujar Sylvana didampingi Head of Corporate Legal Aice Group Simon Halomoan Siagian.

Sylvana dan Siagian menegaskan, Aice Group membagikan masker ini secara gratis alias tidak dijual ke publik. Selain dengan GP Ansor, Aice Group juga membagikan 15 juta masker lainnya melalui 200 ribu UMKM yang selama ini menjadi penjual es krim Aice di berbagai wilayah di Indonesia.

“Kami berharap dukungan Aice dengan memproduksi masker medis dalam jumlah sangat besar ini akan berhasil menekan penularan di masyarakat. Visi misi kemanusiaan ini selalu mejadi bagian dari proses bisnis Aice. Bukan hanya memberikan keceriaan lewat es krim yang berkandungan baik seperti Aice Susu Telur misalnya, tapi juga dengan aktivitas riil ratusan ribu UMKM penjual Aice membagikan kebaikan dalam distribusi 15 juta masker medis SHIELD ini di warung-warung,” ujar Sylvana kembali.

Sementara, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang hadir langsung dalam kegiatan kick off pemberian masker di Kota Manado mengatakan, kekuatan keberagamaan merupakan modal dalam melawan berbagai cobaan, termasuk melawan pandemi COVID-19 saat ini.

Selain doa, lanjutnya, ikhtiar dengan menaati protokol kesehatan (Prokes) 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas, terbukti mampu menekan laju penyebaran virus corona belakangan ini.

“Selain doa, upaya atau ikhtiar menghindar dari wabah diajarkan semua agama, misalnya dengan menerapkan prokes 5M dalam aktivitas keseharian. Kebersamaan antarumat beragama dalam melawan pandemi dengan kampanye menaati prokes menjadi kekuatan dan modal besar memenangkan perang melawan pandemi Covid-19,” ujar Gus Yaqut sapaan akrabnya, di Manado, Sulawesi Utara, Minggu (4/3).

Di kesempatan sama, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengapresiasi gerakan pentahelix yang diiniasi GP Ansor dan Aice Group. Menurutnya, pembagian masker medis untuk masyarakat sebagai upaya menghindarkan risiko penularan virus corona adalah salam kasih dalam semangat Kristus di momen Paskah ini.

“Makna Paskah yang sejati adalah bagaimana kita dapat memperjuangkan, merawat dan menjaga kehidupan kita dalam damai. Komitmen menjagai kehidupan dari ancaman virus berbahaya ini adalah makna umat atas kebangkitan dan harapan kita saat ini. Apresiasi tinggi kami di Sulawesi Utara untuk misi kemanusiaan yang dijalankan GP Ansor, Aice Group dan KSP. Semoga pandemi segera usai dan makin damai dan sejahtera di bumi,” kata Olly.

Menurutnya, gerakan pentahelix yang bermodalkan dukungan lima pilar masyarakat dari pemerintahan, sektor swasta, lingkungan akademik, media massa, serta tokoh dan organisasi masyarakat akar rumput akan membuat kesadaran masyarakat untuk menekan penularan di lingkungannya lebih mudah muncul.

Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor Sulawesi Utara Yusra Alhabsy menjelaskan bahwa kegiatan distribusi masker medis SHIELD-Aice yang dijalankan lembaganya adalah agenda kegiatan Pengurus Pusat bersama dengan berbagai elemen anak bangsa dalam koalisi pentahelix baik di tingkat nasional maupun di daerah.

Yusra menilai kerjasama banyak pihak ini adalah kunci penting pencegahan perburukan pandemi di masa krusial pandemi. Menurutnya, momen Paskah saat ini dan aktifitas puasa serta Idul Fitri yang akan datang menjadi ujian bagi umat muslim dan kristiani dalam menghindarkan diri dari perburukan pandemi.

“Gotong royong dan aksi nyata adalah kekuatan utama warga Sulut dan semua umat beragama dalam perang melawan virus berbahaya yang tidak kasat mata ini. Mulai aktifnya berbagai kegiatan pendidikan serta momen keagamaan menjadi perhatian kita bersama. Ansor bersama dengan elemen pemuda semua agama dan masyarakat akan membagikan 150 ribu masker medis Shield ini ke masyarakat bawah yang paling rentan penularan,” jelas Yusra.

Sumber: Kumparan


Berita Lainnya